Intermittent Fasting, Efektif Turunkan Berat Badan?
Nah, ternyata gen tersebut masih terbawa oleh manusia hingga kini. Sehingga, asupan makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kegemukan dan berbagai penyakit degeneratif.
Dengan melakukan metode intermittent fasting, maka secara tidak langsung Anda “dipaksa” untuk kembali ke pola makan manusia purbakala. Metode ini diketahui efektif untuk menjaga berat badan dan mengurangi risiko berbagai penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup.
Metode ini juga telah didukung berbagai bukti ilmiah yang menyebutnya dapat menurunkan lemak dalam tubuh, mengurangi berat badan, menurunkan risiko diabetes, memperbaiki kesehatan pencernaan, dan memperpanjang umur.
Jenis dan manfaat intermittent fasting
Ada beberapa jenis intermittent fasting, tetapi yang paling populer adalah metode 16/8, makan-puasa-makan, dan diet 5:2. Penjelasannya ada di bawah ini.
Metode 16/8
Anda dianjurkan untuk tidak sarapan dan hanya makan di antara jam 12 siang hingga 8 malam.
Makan-puasa-makan
Sekali dalam seminggu, pelaku diet harus berpuasa selama 24 jam. Misalnya, Anda mulai berpuasa pukul 8 malam hari Senin dan baru makan lagi pukul 8 malam hari Selasa.
Diet 5:2
Anda diharuskan untuk mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang sangat kecil, yakni 500-600 kalori, selama dua hari dalam seminggu. Sementara lima hari sisanya, Anda dapat mengonsumsi makanan seperti biasa tetapi tentunya dengan porsi yang tidak berlebihan.
Manfaat intermittent fasting
Menurut berbagai penelitian, metode intermittent fasting dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan. Sebab dengan berpuasa, otomatis kadar gula darah akan menurun.