Iran Klaim WNI di Kapal Tanker Korsel dalam Kondisi Baik, Percaya?
Namun, beberapa media di Iran, termasuk kantor berita Tasnim, melaporkan alasan Pengawal Revolusi Iran menahan kapal karena dianggap telah mencemarkan kawasan Teluk dengan bahan kimia.
Kapal ditahan karena 'mengulangi pelanggaran' lingkungan
Rabu kemarin, Kementerian Luar Negeri Iran menyerukan agar Korea Selatan bertindak logis dan bertanggung jawab dalam menangani penahanan kapal tersebut.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya, masalah dengan kapal Korea Selatan itu sepenuhnya teknis," ujar juru bicara Menlu Iran, Saeed Khatibzadeh, seperti yang dikutip ABC Indonesia dari situs Tasnim.
"Seperti semua negara, Republik Islam Iran sangat sensitif dalam melindungi lingkungan perairannya dan menangani setiap pelanggaran sesuai dengan hukum," kata Menlu Saeed.
"Sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas masalah ini, Pelabuhan dan Organisasi Maritim Iran secara profesional mencoba menawarkan bantuan yang diperlukan kepada kapal dan awaknya, dan akan menginformasikan kepada publik tentang hal itu," katanya.
Media tersebut juga melaporkan kapal tanker tersebut membawa 7.200 ton bahan kimia dan penahanan dilakukan karena mengulangi pelanggaran peraturan lingkungan.
Sementara itu Korea Selatan mengatakan akan mengirimkan delegasi untuk membebaskan kapal yang ditahan bersama 20 awak kapalnya.
Kapal Hankook Chemi sedang berlayar dari Jubail, Arab Saudi menuju Fujairah di Uni Emirat Arab, saat didekati oleh Pengawal Revolusi, menurut Ri Il-su, pihak dari perusahaan DM Shipping Co., yang memiliki kapal tersebut.