Jakarta E-Prix, Adu Cepat untuk Ikhtiar Mengampanyekan Udara Sehat
Namun, faktanya bukan hanya Jakarta yang menghadapi masalah pencemaran udara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini sembilan dari sepuluh orang sekarang menghirup udara tercemar.
Pencemaran udara itu membunuh tujuh juta orang per tahun. Efek lain polusi udara ialah strok yang berujung kematian, kanker paru, dan penyakit jantung.
Direktur Bidang Kesehatan Masyarakat, Lingkungan, dan Sosial WHO Maria Neira menyatakan polusi udara merupakan masalah yang sulit dihindari.
Polutan mikroskopis di udara mampu menyelinap melewati pertahanan tubuh, bahkan menembus jauh ke dalam sistem pernapasan dan peredaran darah sehingga merusak paru-paru, jantung, dan otak.
Menurut Greenpeace, Jakarta menanggung 13.000 kematian karena polusi udara PM 2.5 (polutan udara yang berukuran sekitar 2,5 mikron) pada 2020.
Pada tahun yang sama, polusi di Jakarta juga mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar USD 3,4 miliar (sekitar Rp 50 trilun).
Mau tak mau, Pemprov DKI di bawah komando Gubernur Anies Baswedan harus berjibaku memperbaiki kondisi itu.
Dia mengeluarkan Instruksi Gubernur DKI Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.