Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jalan Keluar Lesunya Produktivitas Pertanian Akar Wangi

Oleh: Virdika Rizky Utama, Peneliti di PARA Syndicate

Rabu, 16 Juni 2021 – 11:50 WIB
Jalan Keluar Lesunya Produktivitas Pertanian Akar Wangi - JPNN.COM
Buku berjudul Konservasi Tanaman Akar Wangi, karya Sabarman Darmanik. Buku merupakan disertasi yang diterbitkan oleh IPB UNIVERSITY dan NCBI (Nation and Character Building Institute), April 2021. Foto: Dok. NCBI

Dr. Ir. Sabarman Damanik, M.Si. Foto: Dokumentasi pribadi

Damanik mencoba mengupas pola produksi pertanian akar wangi secara tradisional serta menawarkan terobosan berbentuk pola pertanian konservasi sebagai gantinya.

Menjaga Lingkungan dan Meningkatkan Produktivitas Petani

Kecamatan Samarang merupakan daerah di Kabupaten Garut, yang menjadi lahan terbesar pertanian akar wangi.

Terlihat pada 2002, kawasan ini menyumbang 650 ha tanah guna ditanami akar wangi. Begitupun dengan sebagian masyarakatnya, secara notabene memilih terjun menggeluti usaha tani.

Jenis akar wangi yang banyak ditanam adalah berbunga dan tidak berbunga. Umumnya digunakan jenis kedua, karena lebih banyak menghasilkan minyak.

Penanaman akar wangi sering dilakukan petani secara monokultur dan tumpang sari dengan tanaman lain. Seperti kentang, kubis, cabai, wortel, kacang merah, dan tembakau.

Menurut Damanik, pola pertanian tradisional di atas memberikan dampak serius bagi lingkungan sekitar.

Di Indonesia akar wangi dikenal sebagai salah satu komoditas andalan. Dimulai dari proses ekspor tanaman ini pada tahun 1918.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close