Jangan Remehkan Gerakan Buruh
Senin, 06 Februari 2012 – 09:12 WIB
Apalagi, tambah dia pesan gerakan yang disampaikan buruh sangat manusiawi. Berkaitan dengan kebutuhan pokok yang dianggap tak mampu terjangkau. Sehingga butuh upah minimum yang lebih baik lagi. “Isu kebutuhan pokok yang melangit, itu isu yang sangat seksi. Buruh melihat momen tersebut. Makanya gerakannya pun langsung dikoordinasikan,” tegasnya.
Agar gerakan menjadi lebih baik, ujar dia, tak mungkin tanpa skenario dan perencanaan yang matang. Melakuakn gerakan massa yang banyak butuh proses komunikasi panjang. Kelompok buruh sudah melakukan itu sejak lama. “Jadi mereka seperti menunggu waktu saja. Sekarang tiba, maka buruh pun bergerak,” tandasnya.
Lantas kenapa memilih objek vital sebagai lokasi aksi? Dia menilai langkah tersebut merupakan bentuk perlawan buruh terhadap kapitalisme. Objek vital seperti tol dijadikan simbol kapitalisme negara, yang memicu kesengsaraan kaum buruh. “Dulu buruh kalau aksi di kantor pemerintah. Sekarang lebih tertarik pada objek vital. Sangat nyata pergeseran tersebut,” pungkas dia.