Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Rusak Keanekaragaman Hayati Indonesia

Rabu, 23 Mei 2018 – 07:37 WIB
Jangan Rusak Keanekaragaman Hayati Indonesia - JPNN.COM
Harimau. Foto Ilustrasi: pixabay

"Tercatat kita memiliki sejumlah 5.319 fauna laut terdiri dari Echinodermata 557, Polychaeta 527, Krustasea 309, karang 450 dan ikan 3.476. Jumlah jenis biota yang terdata di perairan laut Indonesia baru berkisar 6.396 jenis termasuk data tumbuhan seperti mangrove, alga dan lamun", jelas Menteri Siti.

Pemanfaatan keanekaragaman hayati ini, kata Menteri Siti, perlu mengedepankan asas manfaat dan lestari, asas kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan asas keterpaduan, yang dilandasi tanggung jawab.

Sementara itu, menghadapi berbagai ancaman kelangkaan tumbuhan dan satwa liar di Indonesia, KLHK bersama dengan Bappenas dan LIPI, telah menyusun Indonesian Biodiversity Strategic and Action Plan (IBSAP) 2015-2020, serta mengintegrasikan kedalam RPJMN 2015-2019.

"Implementasi IBSAP 2015-2020 ini akan dilakukan oleh K/L, Pemerintah Daerah, LSM, Swasta dan masyarakat, serta didukung oleh Balai Kliring Keanekaragaman Hayati (Clearing House Mechanism), sebagai instrumen monitoring dan evaluasi," tambah Menteri Siti 

Mendukung implementasi tersebut, Menteri Siti juga berpesan agar bisa dilakukan kegiatan-kegiatan yang lebih konkret.

Seperti utamakan keanekaragaman hayati kedalam kebijakan dan program otonomi daerah, mengembangkan keanekaragaman hayati menjadi produk yang bernilai tambah, membangun tata kelola pemerintah yang baik, mendorong dan memfasilitasi masyarakat adat dan komunitas lokal dalam pengelolaan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan, peningkatan kapasitas, serta penyediaan infrastruktur data dan informasi keanekaragaman hayati baik di pusat maupun di daerah.

Semenjak lahirnya Konvensi Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention on Biological Diversity), dalam KTT Bumi di Rio Janeiro, Brazil pada 1992, menjadi tonggak sejarah diperingatinya Hari Keanekaragaman Hayati.

Memasuki 25 tahun Konvensi Keanekaragaman Hayati, saatnya untuk mengkampanyekan pentingnya keanekaragaman hayati dan penguatan pencapaian Strategic Plan for Biodiversity 2011-2020, yang juga berkontribusi untuk pencapaian Sustainable Development Goals.(flo/jpnn)

Kalangan swasta diharapkan meningkatkan kualitas program kemitraan dengan masyarakat setempat untuk kelestarian keanekaragaman hayati lokal.

Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close