Jebakan Tiga Periode Presiden Jokowi
Oleh: Wempy Hadir - Direktur Eksekutif Surveylink IndonesiaDengan demikian wacana tersebut bisa menjadi kartu hidup yang bisa digunakan pada waktunya. Walaupun secara terus terang Pak Jokowi menyampaikan kepada publik bahwa dia tidak ingin maju pada pilpres 2024 karena sudah menjabat dua periode sesuai dengan ketentuan konstitusi yang berlaku. Apalagi undang-undang hanya membatasi dua periode.
Namun dalam beberapa kasus tertentu, misalnya soal anaknya tidak ingin terlibat dalam politik, tetapi kemudian atas dorongan kelompok tertentu akhirnya menjadi wali kota Solo.
Pak Jokowi sendiri yang menentukan seperti apa dia akan dicatat dalam lembaran sejarah bangsa ini. Apakah dia ingin dikenang sebagai presiden yang setia pada konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode atau tergoda dengan rayuan maut kelompok tertentu untuk maju kembali pada pilpres 2024 melalui amendemen pasal 7 UUD 1945 tentang masa jabatan presiden.
Merawat Ekologi Demokrasi
Demokrasi sama halnya dengan lingkungan makhluk hidup. Butuh keseimbangan dari berbagai subsistem yang ada. Jika subsistem yang ada bekerja dengan baik, maka sistem akan berkerja dengan baik dan menghasilkan output yang baik pula.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merawat ekologi demokrasi kita agar tidak menimbulkan bencana demokrasi yang hanya akan membawa kerusakan baik ekonomi, sosial maupun politik. Sistem yang sudah dibentuk sebaiknya dirawat, tidak perlu dirusak hanya untuk memenuhi kepentingan sempit kelompok tertentu.
Sebab kalau ditelisik secara jernih, wacana tiga periode masa jabatan presiden tidak terlepas dari kepentingan kelompok tertentu yang ingin melanggengkan hegemoni yang sudah terbentuk selama dua periode pemerintahan Jokowi. Mereka tidak ingin kehilangan pengaruh setelah 2024.
Kelompok ini merasa aman dan nyaman di bawah pemerintahan Jokowi karena Jokowi sendiri kelihatannya tidak tertarik untuk mengurusi langsung hal-hal yang teknis. Maka ruang ini dijadikan peluang oleh kelompok tertentu untuk menjadikan Jokowi sebagai jalan untuk meraup keuntungan baik secara ekonomi, sosial maupun politik.