Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jebakan Tiga Periode Presiden Jokowi

Oleh: Wempy Hadir - Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia

Rabu, 23 Juni 2021 – 08:05 WIB
Jebakan Tiga Periode Presiden Jokowi - JPNN.COM
Direktur Eksekutif Surveylink Indonesia Wempy Hadir. Foto: Dokumentasi pribadi

Bagi mereka, belum tentu setelah ada presiden baru 2024 bisa memberikan ruang bagi mereka untuk merancang kekuasaan. Jadi, saya melihat bahwa, Jokowi dalam bayang-bayang pemerintahan bayangan (invisibble government). Jika demikian, maka yang berkuasa sesungguhnya adalah mereka yang mendapatkan manfaat ekonomi dari kekuasaan. Tinggal kita melacak siapa mengerjakan apa dan mendapatkan apa?

Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, Indonesia mesti menjadi pelopor dalam merawat ekologi demokrasi agar kita bisa terhindar dari bencana demokrasi yang mengarah kepada otoritarianisme seperti yang terjadi pada masa lampau. Bangsa yang tidak belajar pada sejarah bangsanya akan jatuh pada kubangan yang sama.

Muncul pertanyaan dari publik, apakah pak Jokowi mau jatuh pada lubang yang sama? Tentu kita berharap bahwa jawaban Pak Jokowi tetap konsisten hingga 2024. Sebab, seperti dua tokoh besar bangsa kita terdahulu, Soekarno dan Soeharto pada awalnya mereka mendapatkan dukungan full dari elite politik dan masyarakat, namun kemudian mereka diadili secara tidak terhormat dan menjadi catatan abadi kekelaman bangsa kita.

Kita berharap bahwa walaupun kekuatan politik yang dimiliki oleh Pak Jokowi saat ini sudah sangat kuat, namun tidak boleh tergoda dengan rayuan maut yang hanya mengantarkan Pak Jokowi pada lembaran sejarah yang buruk.

Saya mengutip apa yang disampaikan oleh Rocky Gerung dalam sebuah Webinar beberapa waktu lalu yang mengatakan bahwa filosofi konstitusi adalah bagaimana membatasi kekuasaan (how to limit the power). Dengan demikian konstitusi dibentuk untuk memagari agar kekuasaan seseorang dibatasi.

Sebab kekuasaan yang tidak dibatasi bisa menimbulkan kebablasan dan berpotensi disalahgunakan demi kepentingan pribadi dan kelompok tertentu. Praktik semacam itu sangat banyak terjadi di belahan dunia lain termasuk di negara kita sendiri pada masa orde baru.

Semestinya itu menjadi contoh terbaik bagi kita dalam menjaga ekologi demokrasi Indonesia agar tetap sehat baik pada politik nasional maupun pada demokrasi lokal di provinsi, kabupaten dan kota.

Jebakan maut terhadap Presiden Jokowi dengan berbagai rasionalisasi yang dianggap resonable bisa menjadi batu sandungan. Sesungguhnya bangsa ini tidak kekurangan kader bangsa terbaik yang bisa meneruskan cita-cita Presiden Jokowi.

Jebakan maut terhadap Presiden Jokowi dengan berbagai rasionalisasi untuk maju tiga periode bisa menjadi batu sandungan. Sesungguhnya bangsa ini tidak kekurangan kader bangsa terbaik yang bisa meneruskan cita-cita Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News