Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jelang Iduladha, Baznas Bazis DKI Borong 150 Ribu Bongsang Milik Perajin

Rabu, 22 Juli 2020 – 22:35 WIB
Jelang Iduladha, Baznas Bazis DKI Borong 150 Ribu Bongsang Milik Perajin - JPNN.COM
Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, KH Ahmad Luthfi Fathullah memborong 150 ribu lebih bongsang yang akan dibagikan ke lima wilayah di Jakarta. Foto: Baznas Bazis DKI

Bongsang adalah kerajinan yang terbuat dari anyaman bambu yang disuwir, biasa digunakan untuk tempat peuyeum, tahu sumedang, atau telur. Dalam seminggu biasanya 100 hingga 200 bongsang dapat diselesaikan oleh pengrajin, tergantung kondisi cuaca dan kesehatan.

Ibu inik, meski sudah berumur 62 tahun ia masih terus bekerja membuat bongsang dari pagi hingga malam. Dimulai dengan membelah bambu, menyuwirnya panjang-panjang hingga berbentuk seperti tali, menjemurnya di bawah terik matahari, kemudian menganyamnya hingga berbentuk bongsang. Hasil yang didapat tidak seberapa, hanya dua belas ribu untuk setiap lima puluh bongsang. Namun bagi Ibu Inik bekerja membuat bongsang jauh lebih baik daripada hidup berpangku tangan.

Usia senja tak membuat bu Inik lantas berpangku tangan, ia terus menggerakkan tanganya yang mulai gemetar untuk terus berupaya di masa tuanya.

Ibu Inik, hidup di desa yang dikelilingi rumpun bambu, sejak kecil ia tidak asing dengan pohon bambu yang kemudian di anyam menjadi bongsang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Ibu Inik biasa dibantu para cucu-cucunya, jika ada pembeli. Saat Bazis DKI memborong 5000 bongsang miliknya cucu-cucu ibu Inik antusias membantu mengangkat dan menaikan Bongsang ke atas mobil yang akan di kirim ke kantor BAZNAS BAZIS di Jakarta.

"Keriangan Anak-anak ini menggambarkan tentang sebuah kesederhanaan dan harapan. Mungkin Anak-anak ini belum tahu tentang seberapa yang di didapat dari hasil penjualan Bongsang Ibu Inik, tetapi mereka bisa menerka bahwa ketika ada yang membeli Bongsang setidaknya mereka bisa dapat jatah jajan di warung dekat rumahnya,” terang Kiai Luthfi Fatullah.

Di Kampung Tegal Waru, Ibu Inik tidak sendiri dalam membuat kerajinan Bongsang. Banyak juga Ibu-Ibu seusianya yang menekuni pembuatan Bongsang. Keterhimpitan ekonomi membuat Ibu-Ibu disana harus kreatif, membuat Bongsang walaupun berpenghasilan kecil namun setidaknya mereka terus berupaya agar tidak hanya berpangku tangan mengharapkan belas kasih orang lain di masa senjanya.(fri/jpnn)

pengadaan kerajinan bongsang oleh Baznas Bazis DKI merujuk pada instruksi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close