Jenazah Korban Fokker Disambut Histeris Keluarga
Sabtu, 23 Juni 2012 – 08:49 WIB
Baru sepatu kirinya yang terlepas, tiba-tiba Yohanis mendengar suara gemuru pesawat yang sudah terlalu dekat dengan rumahnya. Hanya berselang beberapa detik, moncong pesawat pun langsung melabrak salah satu rumah yang berada di depan Rumah Yohanis. Tak bisa dihindari, pesawat itu pun sampai ke rumah Yohanis.
Yohanis yang saat itu berada di ruang belakang tak mampu berbuat banyak. Waktu itu terdengar suara pembantunya yang minta tolong, namun Yohanis tak menghampiri pembantunya yang itu masih bisa berteriak minta tolong, artinya masih bernyawa. Sementara seluruh keluarnya yang berada di kamar depan, tak satu pun terdengar suaranya.
"Saya mau ke depan tapi terhalangi reruntuhan. Akhirnya saya memilih ke luar rumah lewat samping dan saya melihat rumah yang pertama di tabrak itu sudah mulai terbakar. Saat itu saya berteriak karena sangat takut karena mobil yang saya parkir di Bagasi rumah saya ful bensinya dan bisa terbakar juga," ucapnya sambil menangis terseduh-seduh.