Jika Duet Ganjar-Anies Terjadi, Demokrat - PKS Akan Merasa Dikhianati
"Tidak ada lagi isu-isu yang mengancam keterbelahan, sebagai satu bangsa, yang menjadi alat saling serang antarlawan politik," kata lulusan Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.
Namun, Iqbal mengingatkan wacana menduetkan Ganjar - Anies secara politik lebih banyak jalan terjalnya.
Pertama, apakah Anies Baswedan sendiri mau tiba-tiba menjadi calon wakil presiden (cawapres), sementara saat ini mantan Mendikbud RI itu sudah berkeliling mengenalkan diri hendak menjadi capres pada Pilpres 2024.
Berikutnya, penolakan Demokrat dan PKS perlu menjadi perhatian serius bagi Anies dan NasDem.
Selain kedua partai ini akan merasa dikhianati, perpecahan Koalisi Perubahan di pertengahan jalan bakal berefek disinsentif elektoral bagi Anies.
Jalan terjal ketiga, kelompok Islam yang selama ini menjadi tulang punggung pendukung Anies, yang secara arah politik menginginkan perubahan, mayoritas akan kecewa.
Iqbal menilai mereka bakal meninggalkan Anies jika mantan gubernur DKI Jakarta itu menjadi pendamping dari Ganjar.
Walakin, Iqbal memandang potensi duet Ganjar - Anies bisa terealisasi jika antar-king maker mendapat titik temu yang saling menyenangkan.