Johan Rosihan Dorong Kebijakan Khusus Pengembangan Kedelai
Wakil rakyat dari dapil NTB 1 ini menjelaskan bahwa solusi untuk jangka pendek, harus dilakukan peningkatan luas areal panen terutama di daerah sentra produksi kedelai seperti di Jawa Timur dan NTB, serta harus mendorong peningkatan produktivitas dan peningkatan intensitas tanam.
“Saya yakin negara kita merupakan wilayah potensial produksi kedelai yang memiliki kesesuaian agroekologi dan sosial ekonomi petani,” cetus Johan.
Sementara itu untuk jangka menengah, lanjut Johan, pemerintah dapat memperkuat pengembangan usaha kedelai di lahan sawah dan lahan kering yang dilakukan melalui perluasan areal, peningkatan produktivitas hasil, peningkatan stabilitas hasil, penekanan senjang hasil, penekanan kehilangan hasil, dan penerapan system produksi kedelai berkelanjutan berwawasan lingkungan.
Legislator Senayan ini juga menilai untuk jangka Panjang menuju swasembada kedelai, pemerintah harus segera menyelesaikan berbagai persoalan yang menjadi pokok kendala dari tercapainya swasembada, yakni membantu usaha tani kedelai agar diusahakan lebih dari satu kali setahun, mengatasi persoalan sempitnya lahan bagi budidaya kedelai, selalu meningkatkan produktivitas, membantu petani dalam hal biaya produksi serta memberikan insentif agar petani meraih keuntungan dan efisiensi tinggi.
“Penurunan produksi kedelai yang sangat tajam saat ini akan memperlemah ketahanan pangan nasional, jadi diperlukan terobosan yang signifikan saat ini untuk memberi insentif bagi petani agar bergairah menanam kedelai. Prospek pencapaian swasembada kedelai pada masa yang akan datang harus terus ditingkatkan menuju kemandirian pangan nasional,” kata Johan Rosihan.(jpnn)