Jok-Pro
Oleh Dhimam Abror DjuraidIndikasi ketiga ialah munculnya toleransi atau dorongan kekerasan terhadap oposisi politik. pembunuhan terhadap pengawal Habib Rizieq Shihab menunjukkan bahwa ada toleransi terhadap kekerasan politik, dan tidak ada komitmen hukum yang cukup serius untuk mengungkap kasus itu.
Indikasi keempat ialah sikap yang membatasi kebebasan sipil lawan, termasuk mengendalikan media. Pelarang sejumlah ormas, seperti, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan FPI (Front Pembela Islam) menunjukkan adanya pembatasan kebebasan sipil itu.
Empat indikator kematian demokrasi itu ada di depan mata kita. Gerakan Jok-Pro akan menjadi paku untuk peti mati demokrasi Indonesia.(***)
Simak! Video Pilihan Redaksi: