Jumlah Guru Bahasa Jawa Ternyata Minim
Minggu, 30 Oktober 2016 – 16:25 WIB
Meski demikian, Martadi menyarankan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menutup kekurangan tersebut.
''Percepatan ini bisa dilakukan dengan penambahan kuota mahasiswa setiap perguruan tinggi,'' kata dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut.
Selain itu, Martadi menyarankan dinas pendidikan untuk melatih guru serumpun yang memiliki jam pelajaran minim. Misalnya, bahasa Indonesia dan bahasa asing lain.
''Bisa dilakukan selama satu hingga tiga bulan agar kurikulum yang diajarkan guru bisa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Langkah ini juga paling realistis,'' jelasnya. (elo/ant/c15/nda/flo/jpnn)