Kangen Anak, Infus Dicopot, Kabur, Disergap di Hutan
Usai menginap, keesokan harinya ia memilih bersembunyi ke rumah sang ayah yang berada di Desa Talang Udang, Pesawaran. Sebab, ia berpikir, aparat tidak akan tahu rumah orangtuanya yang berada di atas gunung Betung.
“Saya ke rumah orangtua saya karena kangen sama keluarga di luar. Saya spontan aja coba kabur,” kata pria bertubuh kurus ini.
Sayangnya, keberadaanya terendus oleh satuan pengamanan atau sipir Lembaga Lapas Narkotik Wayhuwi.
Selasa kemarin ia disergap tanpa perlawanan saat sedang bersembunyi di dalam hutan puncak gunung Betung. Nopi pun merasa kapok.
Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Narkotika Kelas IIA Bandarlampung Danial Arief menuturkan jika pihaknya mengerahkan 22 sipir untuk menangkap Nopi Apriadi.
“Kami membentuk empat tim untuk melakukan pencarian dan pelacakan. Ada tim yang mencari di rumah terpidana dan ada yang mencari ke keluarga istrinya,” ujar dia.
Berdasarkan riwayat daftar kunjungan, ia memperoleh informasi dari sanak dan keluarganya.Tak hanya itu, tim sipir sampai harus meminta provider telepon selular untuk melakukan pelacakan sinyal handpone.
“Dan rupanya kita dapati sinyal handpone istrinya berada di wilayah Batu Putu,” kata Danial usai penangkapan.