Kasus e - KTP Mencuat, Awas Pemilu Dicurangi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin mengatakan, wajar bila muncul opini rencana kecurangan pemilu di balik permasalahan e-KTP yang sering muncul belakangan ini.
Pasalnya, belum selesai penanganan temuan ribuan e-KTP yang diduga dibuang oknum tertentu di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Utara, Jumat (8/12) lalu, kini muncul permasalahan lain.
Sebanyak seribu keping e-KTP ditemukan warga tercecer di Desa Kampung Baru, Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (11/12) kemarin.
Itu belum termasuk kasus pemalsuan e-KTP, penjualan blangko e-KTP secara online dan beberapa permasalahan lain.
"Dugaan itu saya kira sebagian cukup beralasan karena pada Pemilu 2019 nanti, dokumen primer yang dijadikan sebagai syarat memilih adalah KTP elektronik," ujar Said di Jakarta, Kamis (13/12).
Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, di media sosial kecurigaan mengarah pada isu pemilihan presiden.
Netizen pendukung salah satu pasangan capres menduga ada skenario kecurangan yang sedang disiapkan kubu pasangan lawan lewat kasus e-KTP.
"Tapi saya agak sangsi pada asumsi itu. Sebab, jika kubu yang dituding adalah koalisi parpol pendukung capres-cawapres, sepertinya itu kurang logis," ucapnya.