Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kata Peneliti Soal Rencana Penerapan New Normal

Kamis, 04 Juni 2020 – 17:20 WIB
Kata Peneliti Soal Rencana Penerapan New Normal - JPNN.COM
Ilustrasi New Normal. Foto ilustrasi: Ardisa Barack/JPNN

jpnn.com, YOGYAKARTA - Dosen sekaligus peneliti virus Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Mohamad Saifudin Hakim berharap skenario tatanan normal baru tidak tergesa diterapkan pada Juli 2020 hingga kurva COVID-19 melandai.

"Tren nasional tetap naik dan belum ada tanda penurunan signifikan secara konsisten. Semestinya 'new normal' diterapkan setelah kurva melandai atau ada penurunan jumlah kasus secara signifikan yang konsisten," kata Hakim melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis (4/6).

Hakim yang juga dosen Departemen Mikrobiologi FKKMK UGM ini berpendapat bahwa selain mengkaji ulang rencana penerapan normal baru, upaya mencegah penyebaran virus masih perlu dioptimalkan didukung dengan peningkatan kapasitas tes, contact tracing disertai berbagai upaya kontingensi/emergensi karantina untuk mencegah munculnya klaster baru.

"Jadi kalau 'new normal' dijalankan bulan Juli, maka pemerintah harus siap kalau ada pertambahan kasus baru lagi," kata dia.

Sementara itu, terkait strategi kekebalan kelompok (herd immunity) untuk menangani COVID-19 secara alami atau tanpa vaksinasi, menurut dia, tidak perlu diterapkan.

Herd immunity dengan infeksi secara alami, kata dia, sangatlah berisiko. Tidak hanya menyebabkan terjadinya sakit atau penyakit, tetapi individu yang terkena infeksi alami juga berpotensi menjadi agen penularan.

Kondisi tersebut akan semakin memakan banyak korban jiwa sampai pada tahap penularan dapat berhenti setelah individu yang tersisa dapat bertahan hidup dan memiliki kekebalan.

Sementara itu, dalam kasus COVID-19, kata Hakim, belum ada kepastian apakah kekebalan yang didapat secara alami terhadap SARS-CoV-2 benar-benar dapat melindungi seseorang dalam jangka waktu yang lama atau tidak akan terinfeksi kembali.

Pemerintah harus tetap menerapkan aturan secara ketat seperti menganjurkan tetap memakai masker saat berkegiatan di luar rumah, jaga jarak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News