Kawasan Eks Dolly jadi Kampung Telur Asin
Kamis, 03 Januari 2019 – 14:32 WIB
Warga juga mendapat masukan dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang mengadakan kegiatan di kampung tersebut. Mereka memunculkan produk salto yang cukup dikenal.
Setelah produk jadi, ada pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Yakni, memperluas pemasaran. Warga bersama tim Dolly Saiki Point pun membuat terobosan baru. Dulu warga menunggu pembeli. Konsep itu kini diubah. ''Warga harus jemput bola,'' ucap Luthfi Nur Zaman, relawan dari Dolly Saiki Point.
Selain itu, Luthfi mengupayakan pinjaman modal. Nilainya tak banyak. Yang penting bisa memicu warga untuk mengembangkan usaha tersebut. Terbukti, dari modal itu, warga bisa bangkit serta berkarya hingga sekarang.