Kedatangan Delegasi PEFC dari Swiss, Menteri Zulhas Dorong Perdagangan Produk Lestari
Zulhas memerinci kebutuhan akan kotak dan kertas packaging di dunia terus meningkat seiring makin tumbuhnya perdagangan online. Menurut dia, nilai pasar kemasan pada 2021 saja mencapai USD 402 miliar atau Rp 6.200 triliun.
Mantan menteri kehutanan itu pun meyakini Indonesia bisa menggarap peluang besar dalam pasar kertas dan kotak kemasan.
“Indonesia dengan sistem pengelolaan hutan lestarinya sangat berpeluang mengambil pasar yang besar tersebut, sehingga ekspor bisa meningkat pesat,” tuturnya.
Adapun Berger pada pertemuan itu mengapresiasi upaya Menteri Zulhas dalam mendorong pelaku usaha di Indonesia menjalankan usaha sesuai dengan kaidah kelestarian hutan.
Menurut Berger, PEFC dan kepanjangan tangannya di Indonesia, IFCC, mendorong setiap inisiatif untuk mewujudkan hutan lestari.
“PEFC adalah salah satu pelopor perdagangan tekstil dan fesyen lestari di dunia, bahan bakunya rayon yang diproduksi dari hutan lestari”, tambah Berger.
Pada kesempatan sama, Dradjad H Wibowo mengatakan produk kertas dan pulp buatan Indonesia sempat diboikot oleh pasar internasional pada kurun waktu 2009-2010.
Menurut dia, boikot itu disebabkan industri kertas dan pulp Indonesia dianggap merusak hutan. “Boikot menyebabkan ekspor kertas dan pulp Indonesia turun 25-30 persen,” tutur Dradjad.