Kekeluargaan Tapi Kapitalistik
Senin, 04 Oktober 2010 – 00:44 WIB
Gaji yang lumayan disedot inflasi dan jumlah orang miskin beranak-pinak. Tatkala keuntungan perusahaan melambung, gaji para CEO pun melangit. Jika gaji mereka 30 kali lipat dibanding karyawan pada 1970-an, malah meroket 300 kali lipat pada 2006. Artinya, sebagian direksi BUMN kita sudah berstandar AS juga, dong?
***
Melihat fakta besarnya kenikmatan direksi bank BUMN, termasuk di BNI, BRI dan BTN, walau masih di bawah BCA dan Danamon, tampaknya BUMN yang dulu dicita-citakan Soekarno-Hatta sesuai pasal 33 UUD 1945 telah mengalami transformasi. Dari PN, Persero dan menjadi PT dan akhirnya perusahaan terbuka. Apakah wataknya telah diubah menjadi institusi kapitalisme?