Kelompok Teroris Pecah Kongsi
Boy menjelaskan, fakta bahwa MIB membantu MIT adalah adanya pengiriman senjata api dan amunisi dari Bandung ke Makassar.
Menurutnya, senjata itu dibeli dari hasil sejumlah perampokan di beberapa wilayah di Indonesia seperti Bandung, Jawa Tengah, dan Jakarta.
"Senjata api dan amunisi tersebut dibawa ke Poso melalui Makassar untuk diserahkan kepada kelompok MIT pimpinan Santoso di Poso, Sulteng," katanya.
Nah, Boy menambahkan, kepolisian kemudian melakukan penangkapan terhadap jaringan Abu Roban pada Mei 2013. Dari pengembangan, polisi menangkap Yudi alias Umair di Makassar dan Indra alias Jendol di Bima, Nusa Tenggara Barat.
"Yang merupakan DPO kasus penembakan Anggota Brimob di Loki, Pulau Seram, Mei 2005 dan DPO kasus percobaan pembunuhan terhadap Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo," ungkapnya.
Tak berhenti sampai di situ, polisi terus melakukan perburuan kelompok teroris lain. Misalnya, kasus penembakan terhadap Anggota Polri di Pondok Aren. "Dari barang bukti sepeda motor yang digunakan oleh pelaku, maka pihak kepolisian menangkap Topan Amir yang merupakan adik dari Fajar Sidik sekaligus pengikut dari Nurul Haq," katanya.
Ia mengatakan, Topan Amir diduga sebagai penyedia sepeda motor yang digunakan oleh Nurul Haq dan Hendi melakukan penembakan anggota Polri di Pondok Aren.
Pengembangan penyidikan terus dilakukan dan berujung pada penangkapan Anton di Banyumas. "Yang merupakan tersangka kasus peletakan bom di Vihara Ekayana, Tanjung Duren, Jakarta Barat dan terkait peledakan bom Beji, September 2012," kata Boy.