Kembalilah pada Jati diri Bangsa
Oleh: Agus Jabo Priyono - Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA)Di sisi lain, masyarakat masih resah dengan narasi kebencian yang diakibatkan adanya polarisasi “cebong vs kadrun”, pandemi Covid-19 yang masih menyisakan kesulitan ekonomi berkepanjangan, penegakan hukum yang tidak adil, kenaikan harga kebutuhan pokok dan tekanan geopolitik dunia yang berakibat pada naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Akibat alam liberal kapitalistik, sistem oligarki, kesenjangan sosial, ketidakadilan dan kekuasaan yang koruptif dan serta manipulatif, menjadikan bangsa Indonesia ‘sakit akut’.
Parahnya, di tengah bangsa yang sedang sakit tersebut, tiba-tiba masyarakat dikagetkan dengan manuver isu perpanjangan masa jabatan presiden yang dilemparkan oleh Istana dalam hal anak buah presiden Jokowi.
Mereka melakukan upaya itu dengan sistematis dan masif. Mempertaruhkan kewibawaan politik dengan alasan banyak masyarakat yang masih menginginkan pemerintahan saat ini dilanjutkan.
Situasi makin krusial, siapapun yang berkuasa harus hati-hati dalam mengambil langkah, harus mampu menangkap suasana kebatinan masyarakat.
Jika salah, arah jarum jam sepertinya akan kembali ke era tahun 1998, krisis ekonomi, krisis keadilan, krisis keuangan negara, krisis politik, yang berujung munculnya krisis kepercayaan.
Untuk mengambil kembali kepercayaan masyarakat, pemerintah harus bermanuver cepat menghentikan politik identitas yang menyebabkan polarisasi masyarakat. Bukan malah membiarkannya sebagai tameng kekuasaan.
Penegakan hukum yang adil tanpa pandang bulu harus dilaksanakan segera serta menghentikan sementara proyek-proyek yang menggerus keuangan negara.