Kementan Dorong Petani Muda di Pinggir Bandara Soetta
“Ini sebagai solusi pekerjaan. Ibu - ibu yang ngiketin sayur, yang laki - laki bisa packing house," jelasnya.
Bagas menuturkan awal usaha budidaya miliknya adalah melalui otodidak. Dia bergabung dengan komunitas petani lain di nusantara untuk mempelajari hal-hal seputar budidaya.
"Saya positive thinking di pertanian ini. Berawal dari kecil tapi bertahan. Sekarang meningkat lebih eksklusif di melon. Cabai dan aneka sayur lainnya sudah dicoba," terangnya.
Bagas merasakan betul dampak bertani. Sejak bertani, kehidupan ekonominya kian meningkat. Bahkan 7 orang teman supirnya kini sudah mampu memiliki mobil sendiri.
Dalam akhir pertemuan, dirinya berharap agar semakin banyak dicetak petani muda. Anak muda harus bergerak untuk berkarya membangun pertanian yang lebih maju.
“Kalau pemuda sudah bertanam maka pasokan pangan akan aman. Kami berharap pemerintah juga turut membantu,” tutupnya.(adv/jpnn)