Kementan Gerak Cepat Membantu Korban Tsunami Selat Sunda
“Kami akan terus pantau perkembangan informasi dari teman-teman yang ada di lapangan. Untuk mengetahui kebutuhan apa yang menjadi prioritas agar bantuan yang disalurkan maksimal dirasakan manfaatnya,” pungkas Syukur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah pengungsi mencapai hampir 22 ribu orang. Lebih dari 400 orang dinyatakan meninggal dunia, hampir 1.500 orang luka-luka dan 159 lebih orang masih dinyatakan hilang.
Gelombang tsunami di sekitar Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) malam akibat runtuhan material Gunung Anak Krakatau seluas 64 hektare. Runtuhan itu memicu terjadinya longsor bawah laut sehingga menimbulkan tsunami. Kondisi air bertambah tinggi karena sedang terjadi fenomena gelombang tinggi.
Kerusakan fisik di antaranya menimpa 924 unit rumah, 73 penginapan/hotel/vila, 434 perahu, 24 mobil, 41 motor, dan fasilitas publik seperti pelabuhan/dermaga.
Untuk diketahui, masa tanggap darurat di Banten ditetapkan selama 14 hari, sedangkan di Lampung diberlakukan tujuh hari.(jpnn)