Kementan Wujudkan Petani Milenial di Lahan Rawa
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Penyuluhan, BPPSDM Kementan, Siti Munifah mengatakan, tranformasi bisnis proses ini memungkinkan tambahan lapangan kerja baru dan added value baru, konsumen baru.
Bahkan brand baru yang mampu mendisrupsi teknologi konvensional yang selama ini tidak kompetitif.
"BPPSDMP telah menginisiasi pendekatan ini di dua lokasi yaitu Kabupaten Banyuasin di Sumatera Selatan dan Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan BPPSDM Kementan Idha Widi Arsanti menambahkan dalam jangka pannjang, optimalisasi rawa ini memungkinkan tambahan luas panen, produktivitas, dan hasil pertanian seperti padi, jagung, kedelai, sayur, ternak (itik, ayam, ikan) menjadi berlimpah.
Areal pengembangan ini selanjutnya menjadi terbuka bagi generasi milenial untuk menggantungkan masa depannya di sektor pertanian.
"Mereka akan bangga dan percaya diri bertemu dengan orang-orang yang bekerja di sektor industri karena income-nya tinggi, keberagaman, berkelanjutan dan tahan terhadap gejolak ekonomi, politik, global maupun regional. Sepanjang ada kehidupan, pangan akan selalu dibutuhkan," bebernya.
Arsanti menegaskan BPPSDMP membuka peluang bagi petani milenial untuk bergabung dalam mengelola lahan rawa. "
Ini sejalan dengan penetapan Presiden Jokowi sebagai tahun pengembangan SDM," tegasnya.