Kementerian Baru dan Masa Depan Kebudayaan
Oleh Fathan Mubarak*Bahkan arca gajah perunggu yang ada di halamannya—yang membuatnya kerap disebut museum gajah, merupakan benda bernilai tinggi pemberian raja Chulalongkorn pada tahun 1871.
Namun, Museum Nasional tidak hanya mengingatkan pada koleksi-koleksi megalitikum hingga koleksi numismatik dan heraldik.
Museum Nasional, tanpa harus membicarakan kekecewaan pascaperang, menyimpan juga kisah masyhur Kusni Kasdut.
Aksi Kusni Kasdut di Museum Nasional pada 1961 adalah peristiwa kriminal paling terkenal dalam sejarah Indonesia.
Ia dan komplotannya menyamar menjadi polisi, melumpuhkan semua sekuriti (satu di antaranya tewas), dan membawa barang-barang tak ternilai untuk dijual di pasar gelap.
Selain Patung Budha Emas dan sebagian perhiasan kuno yang berhasil ditemukan kembali di Banten, benda-benda bersejarah dan bernilai material tinggi yang dirampok Kusni Kasdut hilang hingga sekarang.
Termasuk sebelas berlian peninggalan kerajaan Mataram Kuno, Sriwijaya, Majapahit, dan masa kolonial.
Kusni Kasdut bukanlah yang terakhir. Museum Nasional kembali jatuh ke lubang yang sama pada tahun 1979, 1987, 1992, 1996, dan 2013.