Kepala BPIP Ajak WNI di Brunei Darussalam Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pemilu 2024
Dia menyampaikan Salam Merdeka yang disampaikan Presiden Soekarno melalui maklumat X pada 31 Agustus 1945 bertujuan sebagai salam persatuan bagi seluruh bangsa Indonesia tanpa mengenal perbedaan agama, suku dan tradisi kedaerahan.
Sementara itu, jelas Prof Yudian, maksud dari mengucapkan 'Salam Pancasila' adalah mendoakan orang yang diucapkan salam agar hidup selamat, damai dan aman di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Adapun terkait penggunaannya, Salam Pancasila digunakan di ruang publik yang lawan bicaranya dari berbagai agama.
"Salam Pancasila digunakan di ruang publik yang lawan bicaranya atau audiensinya terdiri dari berbagai agama,” jelasnya.
Dalam pertemuan yang bertajuk 'Pancasila dan Aktualisasinya dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' tersebut, Kepala BPIP menjelaskan bahwa Salam Pancasila merupakan salah satu bentuk aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam berbangsa dan bernegara.
Dia juga berharap masyarakat Indonesia di Brunei Darusslam untuk tetap bersyukur, karena Negara Republik Indonesia (NKRI) memiliki segala-galanya, termasuk Pancasila sebagai salah satu mukjizat Bangsa Indonesia, selain Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan RI.
"Mengapa Sumpah Pemuda, Proklamasi dan Kemerdekaan RI dikatakan sebagai mukjizat? Karena kejadian atau peristiwa-peristiwa tersebut sulit untuk dijangkau oleh akal manusia," papar Prof Yudian.
Pasalnya, lanjut Prof Yudian, Bangsa Indonesia yang pada saat itu dalam keadaan terjajah dan kalah segala-galanya dari penjajah, khususnya dalam hal teknologi persenjataan militer saat itu, mampu bangkit dan menyatakan diri sebagai sebuah bangsa melalui Sumpah Pemuda, memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.