Kepala Intel Inilah yang Antar Tan Malaka Jemput Naskah Madilog
Marx menulis Manifesto Komunis, Lenin menulis The State and Revolution, Trotsky menulis Marxism and Terrorism, Gramschi menulis Prison Notebooks, Ferdinand Lassale menulis Zur Arbeiterfrage (On Labor Issue) dan Althusser menulis Essays on Ideology.
Semua pemikir pejuang, sambungnya, pasti berpikir dan berbuat. Bukan sekadar berbuat apa yang dipikirkan orang lain. Mereka memiliki sebuah cetak biru intelektual tentang keadaban baru pasca penindasan dan keterbelakangan.
"Nah, dalam hal ini, Tan Malaka memiliki Madilog,” papar Donny.
Naskah Materialisme Dialektika Logika (Madilog) disusun Tan Malaka di Desa Rawajati Kalibata Jakarta Selatan, dari 15 Juli 1942 hingga 30 Maret 1943.
Dia menyewa gubuk bambu ukuran 15 meter persegi. Dari gubuk itu, Tan Malaka mondar-mandir ke museum Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschapen (sekarang Museum Nasional), untuk riset literatur.
Di gubuk itu, dia bekerja dari pukul enam pagi sampai dua belas siang, untuk menuangkan gagasannya.
Di Bayah
Setiba di Bayah, mereka dijemput Nafsirin Hadi.