Kepengurusan PB HMI Resmi Dilantik, Ini Tiga Program Utamanya
“HMI tidak sekadar menjadi komunitas intelektual, melainkan juga menjadi komunitas ekonomi yang berorientasi pada keadilan ekonomi. Bukan sekadar pada pemaksimalan laba sebagaimana dalam sistem kapitalisme, melainkan berorientasi pada semangat sosial dan pemerataan ekonomi,” paparnya.
Raihan menjelaskan dengan sumber daya kader dan jejaring yang tersebar di seluruh Indonesia, HMI akan menjadi gerakan ekonomi besar yang mampu menjadi katalisator wirausahawan muda di Indonesia.
“HMI berkewajiban membangun incubator entrepreneurship sebagai wadah di mana para wirausahawan muda dididik dan digembleng. Terdapat workshop wirausaha, pendampingan wirausaha (coaching), dan bantuan akses pada permodalan yang diselenggarakan secara terencana dan berkelanjutan,” jelasnya.
“HMI Incubator Entrepreneurship diharapkan mampu menumbuhkan minat kader-kader dalam berwirausaha, serta mampu mengatasi hambatan-hambatan dalam menjadi wirusahawan muda,” sambungnya.
Sementara Program Meneguhkan Komitmen Keisalaman dan Keindonesiaan menjadi hal utama dalam organisasi yang digagas oleh Lafran Pane, hingga komitmen kebangsaan HMI tidak diragukan lagi.
Komitmen keislaman dan ke-Indonesia-an HMI, tegasnya, menjadi penguat para kader saat ada gerakan membenturkan agama dengan negara dari oknum-oknum tertentu.
“Kita tidak boleh henti-hentinya untuk memperkuat komitmen keislaman dan keindonesiaan. Apalagi akhir-akhir ini ruang publik kita dipenuhi dengan berbagai upaya untuk membenturkan kembali antara Islam dan negara,” ungkapnya.
Menurut Raihan, hal ini tercermin dari eskalasi wacana yang signifikan di ruang publik, yang mana Islam menegasikan negara dan begitu pula sebaliknya.