KEREN, Bali Diserbu 70 Ribu Wisatawan Tiongkok
Menpar Arief Yahya berterima kasih pada Konjen Mr Hu yang berinisiatif untuk mem-familiarization trip itu. Artinya, selain faktor promosi yang kuat melalui CCTV, CNS, Xinhua dan berbagai channel media, hubungan baik kedua negara juga menjadi salah satu kunci sukses.
Seperti diketahui, Arief Yahya sudah tiga kali bertemu dengan Chairman CNTA-China National Tourism Administration atau Menpar RRT, Mr Li Jinzao. “Hubungan baik dan kerjasama kami dengan Mr Li Jinzao akan terus dikembangkan secara konkret,” jelas Menpar Arief Yahya.
Peraih Merketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu menyebut, salah satu yang harus dipersiapkan adalah para guide. Jumlah pramuwisata yang mahir berbahasa Mandarin dan mengerti adat istiadat dan budaya Bali harus diperbanyak. “Kami sudah dijanjikan oleh Mr Li Jianzao untuk dibantu melatih para guide Indonesia berbagasa Mandarin,” ungkap dia.
Arief Yahya juga pernah menyampaikan soal rencana besar untuk memperkuat destinasi dengan sebutan “Jalur Cheng Ho.” Mengembangkan titik-titik bersejarah yang pernah didarati oleh Laksamana Cheng Ho di Indonesia, yang sampai saat ini masih ada artefaknya. “Saya yakin, begitu mengenal Indonesia, akan lebih banyak Wisman Tiongkok yang akan datang,” aku Menpar yang asli Banyuwangi, Jatim itu.
Kadispar Bali, AA Gede Yuniartha Putra menambahkan, musim Imlek 2016 ini memang terasa detak wisatawan dari Tiongkok. Di banyak tempat wisata terlihat mereka asyik dengan atmosfer Bali yang sangat khas. “Suasana perayaan Imlek juga meriah. Mereka sangat menikmati, dan itu modal yang baik bagi mereka untuk saling bercerita dari mulut ke mulut,” cerita Agung, yang menyebut Garuda Indonesia mengangkut 65 charter flights, 23.000 turis itu.
Jet Wing, salah satu maskapai China juga mengakut lebih dari 6.000 turis ke Bali. Respons-nya sama, mereka sangat senang dengan suasana Bali. “Kami semakin yakin, target 20 juta di tahun 2019 bakal tercapai, jika kita bisa menjaga dengan baik,” aku Agung. (jpnn)