Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kertajati Adalah Masa Depan

Jumat, 01 November 2019 – 22:00 WIB
Kertajati Adalah Masa Depan - JPNN.COM
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Foto: Pemprov Jabar)

”Dan 155 ribu ini, kalau di­lihat month to month Juli-Agustus pada rentang yang sama di 2018 dan 2019, justru ada peningkatan. (Juli-Agus­tus) itu di bulan-bulan ada penerapan penataan rute,” kata Hery.

”Sementara penerbangan internasional ‘kan tidak dip­indahkan dari Husein. Jadi harus pakai data, kaji lagi. Kalau ada data, itu malah menjadi masukan bagi kami,” tambahnya.

Terlebih, data yang ada menunjukkan bahwa pener­bangan di Bandara Husein saat ini malah bertambah, baik jumlah rute tujuan maupun frekuensi per rutenya. Terakhir, ada penambahan rute ke Ba­nyuwangi.

Dishub Jabar, lanjut Hery, sangat terbuka untuk mene­rima hasil kajian jika terbukti menyebutkan adanya pengaruh Bandara Kertajati terhadap penurunan wisatawan dan PAD Kota Bandung. Hal itu penting untuk menentukan kebijakan dalam mengembangkan Ker­tajati ke depan.

”Kita semua pemerintah semua level dan warga Jabar harus memperjuangkan Ker­tajati sebagai bandara utama. Tapi jika begini, ini sudah ada pelemahan karakter dan opini tentang Bandara Ker­tajati. Kalaupun ada (penga­ruh), seberapa jauh? Saya kira bukan faktor utama. To­long kaji lagi,” tutur Hery.

Menurutnya, mungkin saja tendensi penurunan sektor pariwisata ini memang feno­mena nasional. Indikasinya, kata Hery, yakni banyaknya keluhan yang sama dari pen­gusaha sektor ini di tujuan wisata lain di Indonesia, salah satunya Bali. Termasuk, kemungkinan pengaruh ting­ginya tarif tiket penerbangan sebagai penyebab utama.

”Dan pada Juli (2019) itu, Pak Wali Kota (Oded M. Danial, Red) sangat positif terhadap penataan rute ini karena be­liau melihat jangka panjang dan menengahnya untuk Kota Bandung,” imbuhnya.

Hery pun menegaskan, ke­beradaan BIJB Kertajati mer­upakan wujud konektivitas di Jawa Barat antara pusat-pusat ekonomi untuk perce­patan pembangunan dan pemerataan pembangunan.

Sebanyak 13 rute tersebut antara lain, Surabaya, Denpasar, Kualanamu, Yogyakarta, dan Lombok. Sementara penerbangan internasional termasuk Malaysia dan Singa­pura tidak turut dipindahkan.

Sumber Jabar Ekspres

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close