Ketahui 4 Fakta Seputar Rokok Elektrik
jpnn.com - Rokok elektrik atau vape digadang-gadang sebagai alternatif yang lebih baik dibanding rokok konvensional. Lalu seberapa benarkah anggapan itu?
Ada beberapa jawaban yang bisa ditemui dalam sejumlah penelitian. Dalam 10 tahun terakhir, sudah banyak diterbitkan penelitian terkait vape di berbagai dunia. Berikut beberapa intisari penelitian mengenai vape:
1. Rokok elektrik nikotin merupakan salah satu cara untuk membantu menghentikan kebiasaan merokok
Riset yang dilakukan oleh Group Department of Public Health di University of Otago di Selandia Baru menyebutkan, sebanyak 78 persen orang beranggapan mengonsumsi vape otomatis akan membantu mereka berhenti dari rokok konvensional.
Peneliti utama Profesor Richard Edwards mengatakan pada 2016 dan 2018, tingkat kesadaran dan penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan perokok. Sejak saat itu, mereka memutuskan untuk berhenti merokok secara konvensional.
Penelitian ini merupakan bagian dari proyek Evaluasi Kebijakan Pengendalian Tembakau Internasional Selandia Baru dan melibatkan survei terhadap 1.155 orang antara 2016 dan 2017 dan 1.020 orang pada 2018.
Tinjauan Cochrane terhadap 50 penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2020 juga menunjukkan bahwa vape lebih mungkin meningkatkan peluang keberhasilan berhenti merokok dibandingkan dengan permen karet atau koyo nikotin.
2. Risiko vape dibandingkan rokok konvensional