Kinerja Perbankan Syariah Melambat
jpnn.com, SAMARINDA - Kinerja perbankan syariah di Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2019 melambat. Hal itu tecermin dari sisi pembiayaan syariah.
Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Harry Aginta mengatakan, pada triwulan pertama tahun ini aset perbankan syariah di Kaltim mencapai Rp 8,57 triliun.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 7,15 triliun dan penyaluran kredit Rp 4,82 triliun. Adapun non performing loan (NPL) masih berada di level 7,96 persen.
BACA JUGA: Properti Pacu Pertumbuhan Ekonomi
“Pertumbuhan pembiayaan syariah sedikit melambat dari 20,02 persen (year on year/yoy) pada triwulan IV 2018 menjadi 12,76 persen (yoy) pada triwulan I 2019,” ujarnya, Rabu (24/7).
Dia menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan yang melambat disertai penurunan pangsa pembiayaan syariah dari 6,08 persen pada triwulan sebelumnya menjadi 6,07 persen pada triwulan I 2019.
Namun, intermediasi perbankan syariah dari sisi penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan dari 20,54 persen (yoy) pada triwulan IV 2018 menjadi 32,76 persen (yoy) pada triwulan I 2019.
“Peningkatan itu berimbas pada peningkatan pangsa DPK syariah dari tujuh persen pada akhir 2018 menjadi delapan persen pada triwulan pertama tahun ini,” ungkapnya.