Kisah BM Diah, Sosok Wartawan yang Memungut Teks Proklamasi Asli dari Tempat Sampah
Namun, naluri BM Diah yang saat itu sudah menjadi wartawan -- pendiri suratkabar Merdeka -- mempunyai insting untuk menyelamatkan bukti bukti setiap momen atau peristiwa.
Dia memungutnya dari tempat sampah di rumah Laksamana Maeda saat naskah tersebut dibuang oleh Sayuti.
Teks itu lantas dikantonginya dan dia simpan sepanjang lebih dari 40 tahun lamanya sebelum diserahkan ke pemerintah Republik Indnoesia pada tahun 1992.
Kertas lecek itu dia bawa ke mana-mana saat dia berdinas sebagai Duta Besar di Cekoslovakia, Inggris dan Thailand antara tahun 1959 hingga 1968.
Salah satu alasan yang dikemukakan Diah saat dia mengantongi kertas yang sudah lecek itu karena dia takut dokumen itu akan dibuang kembali jika diserahkan ke beberapa tokoh yang ada di rumah Laksaman Maeda saat itu karena dianggap sudah tidak terpakai lagi.
Kini berkat tindakan yang dilakukan oleh B.M. Diah, kita bisa merasakan dramatisnya proses pembuatan teks proklamasi karena teks tulisan tangan tersebut ada coret-coretan pada kata yang tak terpakai saat kalimat proklamasi itu disusun oleh para pendiri bangsa tersebut.
Perjuangan BM Diah
Burhanudin Mohammad Diah atau lebih dikenal BM Diah lahir tanggal 7 April 1917 di Kotaraja, Aceh.