Kisah Eks Warga Binaan Lapas Narkotika Yogyakarta: Hidup Seperti di Neraka, Penyiksaan jadi Makanan Sehari-hari
Apa yang dialami Mas Napi pada hari pertamanya adalah sebagian kecil dari serangkaian penyiksaan yang akan dialaminya selama enam bulan ke depan.
Setiap hari, kata Mas Napi, pasti ada saja warga binaan yang menerima tindak kekerasan.
"Kalau enggak digebuki, ya, dengar orang digebuki. Setiap hari seperti itu, pasti ada yang teriak kesakitan," ujar dia.
Berdasarkan cerita warga binaan yang lebih senior, ucap Mas Napi, Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta menjadi seperti itu sejak 2020, saat ada pergantian kepala lapas.
Pemimpin yang baru ingin menerapkan disiplin ala-ala militer bagi para warga binaan.
Kebijakan tersebut seolah menjadi pembenaran bagi sipir untuk memperlakukan warga binaan secara tidak manusiawi, apa lagi sejak pandemi Covid-19 para napi tidak boleh dijenguk langsung oleh keluarga mereka. Selama enam bulan, Mas Napi sama sekali tidak pernah bersua dengan sanak keluarganya.
"Paling sesekali kami diberi kesempatan video call, itu pun dijaga oleh petugas. Kalau kami berbicara yang macam-macam, pasti akan kena gebuk lagi," ucapnya.
Di dalam lapas, kata Mas Napi, warga binaan dipaksa untuk tunduk sepenuhnya kepada sipir.