Kisah Eks Warga Binaan Lapas Narkotika Yogyakarta: Hidup Seperti di Neraka, Penyiksaan jadi Makanan Sehari-hari
Jika ada yang protes atau sekadar bertanya tentang hukumannya, akan digebuk dan dijadikan tontonan bersama warga binaan lainnya.
“Menatap mata sipir pun tidak boleh. Berbicara sama sipir harus menunduk. Kalau kedapatan menatap mata petugas pasti dapat hukuman," ujar dia.
Menurut dia, petugas lapas sangat senang mencari-cari kesalahan warga binaan.
Kesalahan kecil, misalnya terlambat sedikit dari kegiatan atau ketahuan mencamil makanan di luar jam makan, pasti akan berujung pada penyiksaan.
"Pernah ada yang ketahuan menemukan paku di dalam sel, satu blok dihukum. Padahal, paku itu memang sudah lama berada di dalam sel," tutur Mas Napi.
Dia membenarkan apa yang disampaikan oleh Komnas HAM tentang adanya penyiksaan dan penurunan martabat manusia di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta.
Mas Napi mengalami dan menyaksikan sendiri serangkaian tindakan tersebut. Dia pernah diinjak menggunakan sepatu PDL hingga kuku jempol kakinya mengelupas.
Dia juga sempat dikurung di ruang isolasi selama tiga bulan penuh tanpa pernah melihat matahari.