Kisah Gatot, Lari Empat Hari Terkumpul Dana Rp 341 Juta
Berlari 45 hari, melewati 8 ibu kota provinsi, menempuh jarak 2.258 km. Dari Tambora hingga Jakarta, melewati Denpasar, Surabaya, Jombang, Jogjakarta, Semarang, Bandung, dan Serang.
Dana yang terkumpul dalam acara bertajuk Beyond Running itu akan disumbangkan untuk amal. ”Rencananya kerja sama dengan BNN dan PMI. Jadi, nanti Run Yes Drug No,” ungkap dia. Saat ini Gatot sedang mempersiapkan lari yang akan diadakan pada November hingga Januari 2019 itu.
Salah satu tekniknya, dia berlari selama 45 hari, lantas istirahat sepekan. Lantas, lanjut lagi lari 45 hari dan beristirahat sepekan. Setiap hari dia berupaya berlari 15 km hingga 20 km.
”Sepuluh hari sebelum puasa saya sudah mulai. Jadi, hari ini (9/6) sudah hari ke-33. Saya biasanya lari setelah Tarawih atau menjelang berbuka,” lanjut suami Rachmi Sudariyono itu.
Sambil berlatih, dia pun menuntaskan lari untuk amal yang dilakukan pada April lalu untuk Yayasan Jantung Indonesia (YJI). Dana yang terkumpul dari sponsor dan sumbangan melalui kitabisa.com mencapai Rp 200 juta.
Meski awalnya berencana sendiri, ternyata ada tiga rekannya yang ingin ikut menemani berlari ribuan kilometer itu. Yakni, Cokro Sumarno asal Wonogiri, Suparmin asal Kudus, dan Adlan Johan asal Jakarta. Ada pula rencara 45 pelari lainnya di Jakarta yang ingin menyemarakkan upaya Gatot itu.
Mareka akan bergantian berlari selama 45 hari dengan masing-masing menempuh jarak 50 km. Dia tidak menyangka bakal mendapat sambutan seheboh itu. ”Mungkin karena sudah makan debu yang sama, kena panas matahari yang sama,” tuturnya. (*/c10/oki)