Kisah Kartini Berjuang Keluar dari Gelimang Narkoba ke Kuliner "Penjara"
jpnn.com - Ruwetnya kondisi dan pembinaan di lembaga pemasyarakatan (lapas) tak sepenuhnya bisa dijadikan alasan bagi narapidana sulit berubah menjadi baik. Kisah mantan pengedar narkoba bernama Kartini ini bisa menjadi bukti.
GUNAWAN SUTANTO, Bandung
-------------------------------------
BERJALAN meninggalkan Lapas Sukamiskin, Bandung, perempuan itu tampak memegang sebuah buku tipis. Sekilas terbaca di sampulnya: KUHP.
Tapi, dia bukan pengacara. Juga tidak sedang terbelit kasus hukum. Urusannya justru dengan isi perut. Kartini, nama perempuan itu, memang pengelola sebuah depot. Dan, KUHP di tangannya bukanlah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Melainkan kitab urutan hidangan/penganan.
”Buku ini menu depot yang kami dirikan dengan mantan warga binaan (narapidana, Red) Lapas Wanita Bandung,” ujarnya kepada Jawa Pos yang menemuinya di sekitar Lapas Wanita Kelas II-A Sukamiskin, Bandung, kemarin (3/4).
Beberapa saat sebelum bertemu Jawa Pos, dia baru saja melakukan pembicaraan kerja sama pengelolaan depot milik Lapas Tipikor Sukamiskin. ”Keputusannya besok (hari ini, Red). Mudah-mudahan dapat,” katanya.
Depot bernama Modus alias Modal Usaha Bersama adalah wujud keseriusan Kartini untuk kembali membangun hidupnya. Meninggalkan masa lalu yang kelam, menuju masa depan yang lebih baik.