Kisah sang Legenda Pop Rinto Harahap setelah Sembuh dari Stroke
Masa Tua Digerogoti Royalti yang MacetSelasa, 16 November 2010 – 08:10 WIB
Yang lebih menyakitkan tentu saja dia tidak bisa menulis lagu lagi. Sebab, dua tangannya tidak bisa digerakkan. "Ide sih ada di otak. Tapi, tidak bisa menulisnya. Ya bagaimana, tangan saya saja susah gerak," terang dia. Beragam pengobatan sudah dia jalani. Selain di Indonesia, dia berobat di Malaysia, Singapura, dan beberapa negara lain. Tapi, tidak ada kemajuan berarti.
Pada 2005, dia mengikuti pengobatan berbasis rohani di Jakarta. Sepulang dari pengobatan, dia bisa berjalan, tapi hanya seminggu. Setelah itu, dia kembali ambruk. "Ketika itu saya ingin mati saja. Benar-benar tidak tahan dengan rasa sakitnya," ungkap dia. Dalam kondisi seperti itu, Rinto sudah tidak memikirkan nasib karya-karyanya. Dia mengungkapkan, kala itu mengurus diri sendiri saja sulit.
Namun, keluarga tidak lelah menyemangati dia. Perlahan-lahan, semangat dan keyakinan dirinya bangkit. Bahkan, pada tahun tersebut pria yang mendapatkan anugerah seni dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen P & K sebagai pencipta lagu sekaligus penyanyi berprestasi pada 1982 itu membuat keputusan penting untuk karya-karyanya yang berjumlah ratusan tersebut. "Saya memercayai Sony Music untuk mengelola karya-karya saya," jelasnya. Sebanyak 518 lagu ciptaannya dipercayakan kepada Sony Music.