Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kisah Sedih Tenaga Medis Saat Menangani Pasien Covid-19

Senin, 13 April 2020 – 16:39 WIB
Kisah Sedih Tenaga Medis Saat Menangani Pasien Covid-19 - JPNN.COM
Tenaga medis. Foto: AFP

Gusti Ayu menuturkan, di wilayahnya pasien PDP yang ditangani kebanyakan merupakan kluster asal Gowa (Jamaah Tabligh).

"Aku cuma pakai baju gaun yang dipakai buat operasi, bukan baju astronot yang sesuai standar," kata dia.

Selain itu, untuk masker, ia dibekali masker N-95 yang digunakannya selama seminggu merawat pasien terduga COVID-19.

Keadaan tersebut yang kadang membuatnya prihatin. Bahkan tak jarang ia mengeluh dengan keadaan para medis yang memprihatinkan.

"Capek sih, bahkan kalau lagi ngeluh terkadang terpikir gitu, lebih milih nerima pasien serangan jantung ketimbang nerima pasien terduga COVID-19," ucap Gusti Ayu sambil membopong salah satu perawatnya yang baru selesai menangani pasien perempuan dan anaknya yang berstatus PDP yang terduga positif COVID-19 asal Desa Duman, Kecamatan Lingsar.

Kondisi serupa juga dikeluhkan Susila D, salah satu perawat di Puskesmas Narmada. Menurut dia, baju hazmat yang dimilikinya merupakan milik pribadi yang dibeli dari kantong pribadinya.

Menurut dia, hampir seluruh tenaga medis di semua puskesmas di Kabupaten Lombok Barat sama sekali tidak dibekali APD yang lengkap oleh pemda setempat. Oleh karena itu, pihaknya bersyukur atas adanya kepedulian dari Manageman Pojok NTB yang tergabung dalam relawan Peduli COVID-19 di NTB yang telah menyerahkan sejumlah bantuan alat pelindung diri (APD) dan masker untuk petugas medis di sejumlah puskemas di Pulau Lombok.

"Alhamdulillah, adanya bantuan baju hazmat ini, petugas laborotorium kami yang hanya satu orang bisa turun dengan nyaman untuk melakukan contact tracing. Karena memang, ada satu lagi pasien positif dari kluster Gowa yang terindikasi dari rapid test terindikasi positif di Desa Badrain," ujarnya.

Menurut tenaga medis setempat, kesiapan atau stok alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang dimiliki puskesmas dan rumah sakit di NTB tidak seimbang dengan jumlah pasien yang terus berdatangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA