Komarudin Watubun: Rebut Lagi Kejayaan Maritim Indonesia
Dalam pertemuan dengan petinggi partai tersebut, Komar mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara besar dan memiliki kekuatan di sektor kelautan yang merupakan pemberian Tuhan.
“Kalau Anda merasa besar dengan jalur sutranya, kami juga memiliki posisi yang sangat strategis di Asia. Indonesia diapit oleh dua samudera dan dua benua. Di bagian barat laut, kami berbatasan dengan benua Asia. Di tenggara, negara kami berbatasan dengan benua Australia. Di barat laut berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan sebelah timur laut berbatasan dengan Samudera Pasifik. Posisi kami sangat strategis karena menjadi persimpangan lalu-lintas internasional di udara dan di laut,” kata Bung Komar menirukan ucapannya kepada petinggi Partai Komunis China.
Posisi itu, kata Bung Komar, menjadikan jalur sutra Tiongkok yang merasa berkuasa di wilayah barat tak mampu menguasai wilayah Indonesia yang ada di daerah timur.
“Termasuk Sulawesi Selatan,” tegas kepala Sekolah Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan itu.
Namun, di balik potensi itu, sejumlah ancaman juga ada di hadapan. Pada tahun-tahun ini dan ke depannya, sejumlah negara banyak yang mengalami kegagalan (failed states).
Keberadaan failed states juga menjadi sumber masalah seperti ekstremisme, terorisme, narkoba, hingga pengungsi.
Dia menambahkan, ada banyak contoh di Indonesia. Mulai ekses kekerasan etnis Rohingya di Myanmar hingga kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
“Kekerasan atas etnis Rohingya mengakibatkan mengalirnya manusia perahu dari Myanmar ke pantai-pantai Indonesia. Keberadaan kelompok teroris Abu Sayyaf yang melakukan praktik pembajakan juga mengganggu perekonomian Indonesia,” kata Bung Komar.