Kondisi Terkini Ilaga Papua Masih Mencekam, Warga Mengungsi ke Timika
"Banyak orang mau mengungsi dari sana karena kondisi di Ilaga tidak aman lagi, cuma saja pesawat yang ke sana kurang," kata Alfrida yang sudah enam tahun bertugas di Puskesmas Ilaga sejak 2013.
Alfrida mengatakan,bBeberapa hari belakangan ini warga sering mendengar bunyi tembakan senjata api. Namun suara letusan senjata api tersebut tidak terdengar lagi pada Selasa pagi.
Sejak Senin (30/9) petugas Puskesmas Ilaga menutup seluruh operasional fasilitas kesehatan satu-satunya di ibukota Kabupaten Puncak itu, karena situasi yang mencekam.
"Mulai kemarin Puskesmas Ilaga tidak beroperasi lagi karena semua orang takut. Ada puluhan petugas di Puskesmas Ilaga, ada juga dokter," kata Alfrida sambil menggendong putranya, Galio yang baru berusia 1,5 tahun.
Yanti, juga warga Ilaga, menuturkan bahwa sebagian besar warga terutama non-Papua di Ilaga mengharapkan segera ke luar dari wilayah itu ke Timika.
"Banyak yang tunggu pesawat untuk turun ke Timika, tapi pesawat-pesawat dari Timika tidak berani terbang ke Ilaga karena takut ditembak. Orang-orang asli sana juga pada mengungsi ke Aula Negeler milik Pemda karena mereka juga takut," kata Yanti yang bekerja sebagai pegawai Pemkab Puncak.
Dia mengaku sempat mengungsi sementara ke rumah Sekretaris Daerah Kabupaten Puncak pada Sabtu (29/9) dini hari pascakasus penembakan seorang penjaga kios di dekat Bandara Aminggaru Ilaga.
Yanti bersama rekan-rekannya telah menunggui kedatangan pesawat untuk dievakuasi dari Ilaga menuju Timika sejak Sabtu (29/9). "Hari Senin (30/9) kami pergi ke Bandara Ilaga, tiba-tiba ada bunyi tembakan. Teman-teman lain bisa lolos ikut pesawat ke Timika, kami yang lain balik kanan karena tidak dapat penerbangan," ujarnya.