Konfrontir Waryono dan Didi soal Uang ke Sutan
Namun Didi takut menyerahkan itu. Karenanya dia menghubungi ataf ahli Sutan yang bernama Irianto Muhyi. Setelah itu Irianto datang ke Kementerian ESDM. Didi pun menyerahkan uang itu ke Irianto. "Setelah itu disampaikan tanda terima," ujarnya.
Didi kemudian menjelaskan soal inisial di amplop untuk pimpinan, anggota, dan sekretariat Komisi VII. Dia bahkan menyebut Waryono menulis di papan kertas soal pembagian uang kepada Komisi VII. "Ditulis di papan kertas,"
Namun Waryono membantah keterangan Didi. "Saya jujur aja Pak Didi. Saya itu pada saat hari yang sama, kita itu menyiapkan substansi materi dengan Pak Ego, Pak Odin, Ibu Etna di tempat lain untuk menyiapkan itu. Sampai-sampai 30 menit terakhir materi belum jadi. Dari ruang rapat lansung ke DPR karena materi belum jadi. Anda ingat waktu itu? Coba direnungkan kembali," kata Waryono.
Didi malah menimpali bahwa Waryono selalu berpindah-pindah tempat. "Beliau (Waryono, red) itu moving dari ruang kerja ke luar ruang rapat dalam yang ada saya. Keluar ruang rapat besar. Moving terus," ujarnya.
Namun Waryono kembali membantahnya. "Saya bersama kawan-kawan siapkan materi. Dosa Pak Didi. Ini menyangkut integritas kejujuran.Coba direnungkan keterangan saudara," ucapnya.
Hakim Ketua Amin Ismanto menengahi keduanya. "Sudah jangan berantem di sini. Karena tidak akan ketemu. Nanti kita yang nilai," tandasnya. (gil/jpnn)