Kriminolog Ungkap Penyebab Artis Terlibat Prostitusi Online

jpnn.com, JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Arthur Josias Simon turut angkat bicara perihal kasus prostitusi yang melibatkan artis inisial ST dan MA.

Ia mengatakan bahwa prostitusi bukanlah hal yang baru. Sebab, dilihat dari sejarahnya berdasarkan cerita-cerita, sejarah-sejarah sudah ada sejak peradaban manusia.

"Kalau saya melihat sejarahnya dulu offline ya, kemudian banyak yang tutup. Kemudian berkembang ke online apalagi dengan kondisi sekrang Covid-19, online menjadi yang utama kan. Karena secara fisik offline itu sudah mulai hilang, jarang, terutama dalam hiburan malam," ungkap Simon, saat dihubungi jpnn.com, Sabtu (28/11) siang.

Keterlibatan dua figur publik, lanjut dia, disebabkan faktor ekonomi. Kurangnya penghasilan membuatnya terjerumus dalam dunia gelap tersebut.

"Di mana penghasilan menurun, apa namanya proyek-proyek yang sudah rekaman pembuatan film juga menurun, sinetron menurun," katanya.

Di sisi lain, kata dia, adanya permintaan dan penawaran. Kemudian adanya pihak yang menengahi atau biasa disebut germo atau muncikari.

"Selama ada permintaan dalam konteks ekonomi ada nilai menghasilkan dan menguntungkan ada suplay nya. Itu ajah sih simpel," jelasnya.

Mengenai dari sisi pergaulan, Simon melihat itu hal yang wajar dan bukan menjadi faktor utama terlibat dalam dunia prostitusi.

"Kalau pergaulan artis itu jelas pergaulan itu sesuatu yang utama untuk meningkatkan citra dia kan. Tetapi kan tidak semua pergaulan itu termasuk dalam prostitusi online. Kan masih banyak yang enggak gitu kalau memakai pergaulan sebagai landasannya," tuturnya.

Dia melihat, artis terlibat prostitusi karena ada permintaan dan penawaran dan dimediasi, difasilitasi oleh muncikarinya.

"Maka saya lebih melihat yang tadi (permintaan dan penawaran-red). Di mana dalam kondisi dimediasi, difasilitasi oleh muncikari ada kelompok-kelompok yang memang selama ini bergerak di bidang itu," katanya.

Walakin, dia menduga kurangnya job, ekonomi menurun, proyek film, sinetron dibatalkan menjadi pemicu artis terlibat prostitusi.

"Dugaan saya, kurangnya job, ekonomi menurun. Karena kurang proyek yang harus mereka sudah ditandatangani, dan sudah dipersiapkan malah tidak jadi gitu lho. Tetapi tidak semua ya hanya beberapa dan yang ketangkap itu terlalu vulgar sekali," pungkasnya. (mcr3/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: