Lalu Muhammad Zohri Pulang Kampung, Ada Kerinduan, Keharuan
”Sudah terkenal sekarang. Saya ikut bangga,” kata Fadlin melihat rekannya yang sebelas tahun lebih muda darinya tersebut sibuk dimintai foto oleh beberapa orang.
Kejadian serupa terulang setiba di Bandara Internasional Lombok di Lombok Tengah. ”Nak, saya bangga sama kamu. Hebat Zohri,” ujar Ketua Dispora NTB Hj Husnanidiaty Nurdin sembari menampar-nampar wajah Zohri gemas.
Zohri yang terlihat lelah pun kembali sibuk melayani foto. ”Ya, mau nolak tidak mau foto nanti dikira sombong. Capek, tapi disyukuri saja, yang penting saya pulang,” katanya kepada Jawa Pos saat sudah di dalam mobil yang melaju menuju Lombok Utara.
***
Ketika rumah Zohri sudah tinggal selemparan batu lagi, mobil mendadak oleng. Orang-orang di sepanjang kanan-kiri jalan semburat ke luar rumah.
Rupanya Lombok diguncang lindu lagi. Yang belakangan diketahui berkekuatan 5,1 skala Richter. Itu gempa susulan yang sudah kesekian ratus lagi. Yang meninggalkan jejak trauma begitu dalam pada warga pulau yang sejatinya indah itu. ”Diberi ucapan selamat datang saya,” ujarnya lantas tersenyum.
Tapi, kekhawatiran itu segera berganti kegembiraan. Begitu warga tahu mobil yang membawa Zohri telah tiba. Sekitar 300 meter dari rumahnya, banner-banner dukungan dan ucapan selamat datang untuknya pun terlihat.
Beberapa anak kecil langsung berlari mengejar mobil yang ditumpangi Zohri sembari membawa bendera Indonesia berukuran kecil di tangan. Mereka meneriakkan namanya yang lantas hanya disambut senyum oleh yang punya nama.
Suasana kian meriah ketika mobil berhenti tepat di depan gang menuju rumahnya. Gang tersebut sudah penuh warga. Tua, muda, pria, dan wanita, entah tetangga dekat atau yang tidak mengenal Zohri, semua berkumpul. Mereka pun langsung berebut mendekat ketika sosok yang dinantikan itu turun dari mobil. Ada yang mencoba memaksa untuk berfoto. Ada pula yang sekadar berusaha bersalaman.