Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Langkah Karna Sobahi Maju di Pilbup Majalengka Terganjal Kasus Korupsi Keluarga

Selasa, 23 Juli 2024 – 12:58 WIB
Langkah Karna Sobahi Maju di Pilbup Majalengka Terganjal Kasus Korupsi Keluarga - JPNN.COM
Mantan Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Dok: source for JPNN.

jpnn.com, MAJALENGKA - Situasi politik jelang Pilkada 2024 tepatnya di wilayah Kabupaten Majalengka terus menghangat. Tidak lain hal itu dikarenakan majunya mantan bupati Majalengka, Karna Sobahi di Pilkada Majalengka 2024.

Kendati demikian, jalan terjal sudah menunggu Karna jika ingin kembali memimpin Majalengka lima tahun ke depan. Pasalnya, kasus korupsi anak kandungnya yang juga Kepala Dinas BKPSDM Irfan Nur Alam membuat langkah dia kian berat.

Pengamat politik dari Universitas Islam Bandung, Muhammad E. Fuady menilai adanya kasus yang menyeret anggota keluarga membuat Karna kian sulit mendapatkan dukungan publik Majalengka. Menurutnya, dengan adanya kasus korupsi, dukungan kepada Karna makin melemah.

“Sayangnya di pilkada ini ia mendapat batu sandungan berupa kasus yang melibatkan keluarga. Kasus yang terjadi pada lima tahun terakhir dapat melemahkan dukungan publik,” kata Fuady, ketika dihubungi, Selasa (23/7).

Fuady menambahkan di zaman media sosial dan kecepatan informasi seperti sekarang, masyarakat lebih perhatian dengan isu-isu sensitif seperti korupsi. Menurutnya, besar kemungkinan Karna akan ditinggalkan oleh para pendukungnya.

“Masyarakat sangat aware terhadap track record kandidat politik, apalagi jika isu itu bersifat lokal dan mendekati masa Pilkada. Artinya ada unsur proximity, keintiman warga Majalengka secara psikologis dan geografis dengan isu tersebut,” tuturnya.

Oleh karena itu, Fuady menegaskan, Karna bisa mendapatkan banyak kerugian dengan adanya kasus yang terjadi di salah satu anggota keluarganya. Karenanya, dia meyakini, dukungan masyarakat Majalengka akan tersalurkan kepada kandidat lainnya.

“Isu negatif di lingkaran mantan bupati berpotensi besar membuat pemilih mengalihkan dukungan pada kandidat lainnya. Garansi penyelenggaraan good governance itu harus dimulai dari kandidat dan lingkaran pengusung,” pungkasnya.

Langkah dari Karna Sobahi untuk kembali maju pada Pilkada Majalengka terganjal kasus korupsi anggota keluarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close