Langkah Kejagung Mengusut Tuntas Korupsi PT Timah Tuai Apresiasi
jpnn.com, JAKARTA - Langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) yang terus mengusut kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP PT Timah Tbk pada 2015-2022 mendapat apresiasi dari Centre for Budget Analysis (CBA).
Seperti diketahui, pada Senin (19/2), GM Opersional PT TIN, RL, ditetapkan menjadi tersangka ke-11 dalam perkara ini.
"Ini patut kita apresiasi, ya, karena artinya Kejagung masih terus memburu pihak-pihak yang bertanggung jawab," ucap Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Selasa (20/2).
Dalam kasus ini, RL berperan menandatangani kontrak kerja sama yang dibuat bersama tersangka MRPT dan EE.
Bahkan, membentuk perusahaan cangkang untuk mengakomodasi pengumpulan bijih timah.
Atas perbuatannya, RL dijerat Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 11 UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP. Ia pun langsung ditahan selama 20 hari pertama sejak ditetapkan tersangka.
Sepuluh pihak yang sebelumnya dijadikan tersangka adalah SG alias AW selaku pengusaha tambang, SG alias AW dan MBG; HT alias ASN selaku Direktur Utama CV VIP, HT alias ASN; Dirut Timah 2016-2021, MRPT alias RZ; Direktur Keuangan Timah 2017-2018, EE alias EML; bekas Komisaris CV VIP, BY; Dirut PT SBS, RI; beneficial ownership CV VIP dan PT MCN, TN; Manajer Operasional Tambang CV VIP, AA; dan TT (tersangka obstruction of justice).
Menurut Uchok, Kejagung juga harus menyasar korporasi yang diuntungkan dan terlibat dalam kasus korupsi itu.