LaNyalla Bicara Pentingnya Utusan Golongan di MPR
Dia mengatakan organisasi atau golongan di Indonesia sangat banyak. Artinya, bisa saja semua minta menjadi utusan.
"Kalau bicara jangka pendek memang utusan golongan bisa memakai indikator umum. Ada lembaga keagamaan, golongan profesi dan lain-lain. Tinggal diatur supaya adil. Apakah hanya diwakili satu orang, atau berapa, ini problem juga yang harus ditemukan basisnya," katanya.
Sementara itu, Fitra Arsil menyampaikan variabel pengisian utusan golongan secara teknis memang repot, karena harus mengakomodasi banyak kelompok yang ada di Indonesia.
Namun, utusan golongan di MPR bisa saja diisi seperti di luar negeri.
"Yang menjadi permasalahan adalah siapa yang bisa masuk ke dalam utusan golongan. Di negara lain, ada yang diangkat langsung oleh kepala negara, dipilih oleh komunitasnya, atau otomatis karena jabatannya. Misalnya mantan presiden, bisa jadi utusan atau tokoh-tokoh yang berjasa," katanya. (*/jpnn)