Letusan Magmatik Gunung Merapi Belum Penuh
jpnn.com, YOGYAKARTA - Gunung Merapi sudah 10 kali meletus setelah erupsi freatik pertama. Kesepuluh letusannya merupakan letusan magmatik.
"Letusan magmatiknya belum penuh," kata Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani, Sabtu (2/6) saat dihubungi Jawa Pos. Kasbani menjelaskan jika letusan magmatik yg belum sempurna dikarenakan hanya pelepasan gas. Kubah lava juga belum terbentuk.
Jika dibandingkan dengan letusan 2010, letusan-letusan yang terjadi sebulan belakangan cukup kecil. Pada letusan 2010, Gunung Merapi sudah menggembung. Kubah lava terbentuk.
"Nanti kalau misal lava keluar, hanya lelehan saja karena gasnya sudah keluar," ucap Kasbani. Akhir-akhir ini Merapi mengalamu degasing magma. Gas karena magma sudah keluar.
Erupsi terakhir yang terjadi Jumat (1/6) pukul 21.00. Kolom abu yang terbentuk setinggi 1000 meter. Namun paginya terjadi letusan dengan tinggi kolom abu lebih dari 6000 meter. Akibatnya Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Sumarmo Solo sempat ditutup. Tinggi kolom abu membuat ruang udara dan runway bandara tertutup abu.
Karena aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih terlihat aktif, Kasbani meminta kepada masyarakat dan wisatawan untuk sementara waktu tidak melakukan kegiatan pendakian ke Gunung Merapi, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana.
BACA JUGA: Belum Ada Pergerakan Satwa di Lereng Gunung Merapi
”Radius 3 km dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi,” ucap Kasbani.