Lima Koppontren Ikuti OIC Halal Expo 2019 di Turki
Ia mengaku berharap, kesempatan pameran di Turki tersebut akan membuka kesempatan bagi Koppontren untuk memperluas pasar hingga ke Eropa.
“Usaha kami berjalan dengan basis on demand. Jika ternyata selepas pameran ini terbuka perluasan potensi pasar, sudah ada banyak pesantren yang siap digandeng untuk memenuhi permintaan yang datang,” katanya.
Dari 1.074 peserta OPOP, menurut dia, ada 91 pesantren yang bergerak di sektor pertanian. Umumnya mereka memiliki 3 hektar (ha) lahan yang bisa digarap sebagai lahan pertanian.
“Di luar yang 91 pesantren ini juga ada banyak pesantren lain yang tertarik terjun ke sektor pertanian. Saat ini mereka menggeluti sektor lain,” ujarnya.
Ia mengaku optimistis, produknya, khususnya jahe, bisa menembus pasar Eropa. Pasalnya, menurut dia, jahe kualitas terbaik di dunia dihasilkan Indonesia. Namun, pengekspor terbesar jahe memang Vietnam.
“Jadi selama ini jahe dari Indonesia diekspor dulu oleh Vietnam dari Indonesia, kemudian mereka kirim ke Eropa. Kami ingin memperkenalkan pada dunia bahwa jahe kualitas terbaik sebetulnya berasal dari Indonesia,” katanya.
Ketua Koperasi Fathiyyah Pesantren Al Idrisiyyah, Aka Bonanza, mengatakan, pesantrennya membawa produk perikanan, salah satunya udang. Ia mengaku berharap, produk perikanan Indonesia, khususnya hasil laut dari pesantren, bisa diterima di pasar Eropa.
Kami sebetulnya memiliki 40 produk. Akan tetapi, sebagai unggulan, pada pameran kali ini yang akan kami bawa adalah produk perikanan laut,” katanya.